AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN ( APHP ) SMK NEGERI 2 BAGOR
Visi dan Misi Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) yaitu :
VISI
“ Menghasilkan lulusan berbudi pekerti luhur , beriptek pada bidang agribisnis pengolahan hasil pertanian serta menjadi tenaga yang mampu bersaing di dunia industri”
MISI
- Menghasilkan lulusan yang terampil di bidang Pengolahan Hasil Pertanian dan beriman bertaqwa.
- Mengembangkan Pendidikan dan Pelatihan yang Berbasis Kompetensi
- Meningkatkan Kerja Sama dengan Dunia Industri ( DU / Di ) yang berkesinambungan
- Melaksanakan Kegiatan Kewirausahaan, Sehingga siswa memiliki skill kemandirian berwirausaha
- Meningkatkan semangat keunggulan, kreatif dan inovatif.
JUDUL
- Menyiapkan persiapan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian Agribisnis Pegolahan Hasil Pertanian.
- Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet, dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang Keahlian Teknologi Pangan.
- Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar mampu mengoperasikan alat – alat pengolahan hasil pertanian baik yang tradisional maupun yang berteknologi dan paham K3LH dari pengolahan hasil pertanian sehingga menjadi lulusan yang mampu bekerja mandiri dan siap bersaing di era global .
- Membekali peserta didik yang kreaktif, inovatif dan berbudi pekerti baik.
BUDAYA 5S DAN 5 R
Budaya 5S adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang digunakan untuk usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus mengoptimalkan kinerja perusahaan secara menyeluruh (Masaaki Imai, 2012:68). Budaya 5S merupakan proses perubahan prilaku di tempat kerja dengan menerapkan penataan, kerapian, kebersihan, kedisiplinan dan perawatan. Tempat kerja merupak pencerminan perlakuan dan sikap pekerja.
Budaya 5S merupakan istilah yang berasal dari jepang, yaitu: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke, sedangkan di Indonesia lebih dikenal dengan 5R, yaitu: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, serta Rajin. Keuntungan dari penerapan budaya 5S ialah tercapainya peningkatan efisiensi, perbaikan, pelayanan, keuntungan serta keselamatan. Penerapan budaya 5S dilaksanakan bersamaan dengan penerapan kaizen supaya meningkatkan efektivitas pelaksanaan 5S. Tujuan penerapan budaya 5S mensejahtrakan tenaga kerja sehingga pada saat keadaan bersih akan memunculkan kenyamana, disiplin, penangulangi kejadian, kerjasama, serata perawatan alat kerja agar menambah usia kerja peralatan (Masaaki Imai, 2012:67).
Masih banyak tenaga kerja yang beraggapan penerapan budaya 5S sangatlah sulit, sikap kerja yang produktif dan tempat kerja yang rapi dapat dengan sendirinya, akn tetapi kenyataan menunjukan bahwa kerapian masih harus diciptakan sendiri. Pada dasarnya budaya 5S merubah basic mentality tenaga kerja dan merubah dari suatu hal yang paling sederhanan yang kita lakuakan.
LOGO JURUSAN APHP
- Padi melambangkan produk pangan yang ada di indonesia
- Gerigi melambangkan pengolahan
- Warna kuning melambangkan kesejahteraan
- Warna biru melambangkan adab dan budaya
- Warna hijau melambangkan keselarasan, alam dan energi